Suara Kentut dan Penyebab Kentut Bau
Suara kentut dan penyebab kentut bau. Kentut sembarangan tentu tidaklah sopan, namun menahan kentut juga bukanlah hal yang dianjurkan dan sebaliknya pasti akan jadi pertanyaan jika orang kentut terus menerus. Tentunya, tetap ada risiko jika gas berlebih di saluran pencernaan tidak dibebaskan melalui apa yang dinamakan dengan kentut.
Dr Ari Fahrian Syam, SpPD-KGEH, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengatakan "Secara tidak langsung tidak berbahaya sebenarnya jika kentut ditahan," Meskipun demikian, diingatkan bahwa hakekatnya kentut adalah kumpulan gas hasil metabolisme pada usus yang secara alami akan didorong ke bawah oleh tubuh. Apabila kentut ini ditahan-tahan, otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman akibat kentut.
Dari tinjauan kesehatan, keluarnya kentut menandakan aktivitas usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi dengan bius menyeluruh (total) perlu menunggu hingga ia dapat mengeluarkan kentut sebelum dirinya diizinkan oleh dokter untuk mulai makan dan minum seperti biasa. Kentut dalam hal ini sering menjadi petunjuk dokter bahwa usus yang bersangkutan telah kembali berfungsi normal.
Seseorang yang cukup sering kentut atau mungkin tidak bisa kentut sama sekali menandakan adanya kelainan pada saluran pencernaannya. Adanya gangguan dalam pelepasan gas pencernaan yang diikuti dengan timbulnya gejala lain merupakan salah satu alasan untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Berapa sih ukuran kentut yang normal? Bagaimana mengukur kentut ?
Untuk normalnya menurut para ahli, yang dikuatkan melalui penelitian di sub-departement of Human Gastrointestinal Physiology and Nutrition dari Rumah Sakit Royal Hallamshire, volume gas yang dikeluarkan saat kentut dalam keadaan normal dapat mencapai kira-kira 476-1490 ml (rat-rata 705 ml) dalam 24 jam. Waah, kayaknya agak repot nih untuk menakarnya...
Untuk memudahkan pengukuran kentut, para ahli sudah menentukan kisaran frekuensi kentut yang memenuhi ukuran normal tersebut yang sebanyak 14 kali kentut. Jadi, jika ada yang kentutnya sudah diatas 14 kali atau bahkan kentut terus menerus sampai sudah tidak dapat terhitung, itu berarti harus segera ke dokter. Karena pasti sudah ada gangguan pencernaannya tuh..... mudah kan!
Lalu kenapa kentut bau dan makanan pemicu orang kentut ?
Penyebab kentut bau begini ceritanya, saat orang kentut, gas yang dikeluarkan terutama mengandung gas nitrogen dan karbon dioksida. Gas lainnya antara lain : oksigen, hidrogen, methana, dan lain-lain. Melalui pemeriksaan berkelanjutan dari para ahli, penyebab kentut bau telah diketahui berasal dari gas kentut yang mengandung sulfur seperti hidrogen sulfida, dimethyl sulfida dan methanethiol. Disamping itu penyebab kentut bau juga berasal dari bakteri mikroflora yang ada dalam usus serta adanya feses (e..ek.) yang tertahan di dalam rektum.
Makanan pemicu orang kentut yang dapat meningkatkan produksi gas dalam usus, makanan tersebut diantaranya yang banyak mengandung polisakarida terutama oligosakarida, seperti ubi jalar, kacang-kacangan, aneka produk susu, bawang putih, daun bawang, , gandum, ragi yang terdapat dalam roti, lobak dan sebagian aneka sayuran.
Bagaimana dengan suara kentut alias bunyi kentut. Kenapa ada suara kentut? Beda-beda lagi. Ada yang keras, lembut, sampai ada yang nyaris tak terdengar ...he..he..he...
Kronologinya begini, kentut akan dikeluarkan lewat anus secara tidak sengaja pada saat tekanan dalam rektum lebih besar dibandingkan dengan kekuatan sphincter anus, contohnya pada saat batuk atau bersin bahkan saat orgasme dapat secara sengaja atau tidak sengaja meningkatkan tekanan rektum serta mengurangi tekanan spincter anus sehingga akhirnya orang kentut. Keluarnya gas melalui sphincter anus biasanya akan menimbulkan suara yang khas akibat adanya getaran atau vibrasi atau akibat gerakan saat menutup pantat. Suara kentut yang terjadi akan beragam atau bervariasi, tergantung kekuatan sphincter anus tadi, besarnya kecepatan pelepasan gas kentut dan faktor-faktor lain seperi air termasuk kondisi lemak pada tubuh. Jelas kan...
Demikian uraian soal suara kentut dan penyebab kentut bau. Jika kentut anda sudah aneh, tidak kentut atau kentut berlebihan! Segeralah periksakan diri ke dokter!
Dr Ari Fahrian Syam, SpPD-KGEH, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengatakan "Secara tidak langsung tidak berbahaya sebenarnya jika kentut ditahan," Meskipun demikian, diingatkan bahwa hakekatnya kentut adalah kumpulan gas hasil metabolisme pada usus yang secara alami akan didorong ke bawah oleh tubuh. Apabila kentut ini ditahan-tahan, otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman akibat kentut.
Dari tinjauan kesehatan, keluarnya kentut menandakan aktivitas usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi dengan bius menyeluruh (total) perlu menunggu hingga ia dapat mengeluarkan kentut sebelum dirinya diizinkan oleh dokter untuk mulai makan dan minum seperti biasa. Kentut dalam hal ini sering menjadi petunjuk dokter bahwa usus yang bersangkutan telah kembali berfungsi normal.
Seseorang yang cukup sering kentut atau mungkin tidak bisa kentut sama sekali menandakan adanya kelainan pada saluran pencernaannya. Adanya gangguan dalam pelepasan gas pencernaan yang diikuti dengan timbulnya gejala lain merupakan salah satu alasan untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Berapa sih ukuran kentut yang normal? Bagaimana mengukur kentut ?
Untuk normalnya menurut para ahli, yang dikuatkan melalui penelitian di sub-departement of Human Gastrointestinal Physiology and Nutrition dari Rumah Sakit Royal Hallamshire, volume gas yang dikeluarkan saat kentut dalam keadaan normal dapat mencapai kira-kira 476-1490 ml (rat-rata 705 ml) dalam 24 jam. Waah, kayaknya agak repot nih untuk menakarnya...
Untuk memudahkan pengukuran kentut, para ahli sudah menentukan kisaran frekuensi kentut yang memenuhi ukuran normal tersebut yang sebanyak 14 kali kentut. Jadi, jika ada yang kentutnya sudah diatas 14 kali atau bahkan kentut terus menerus sampai sudah tidak dapat terhitung, itu berarti harus segera ke dokter. Karena pasti sudah ada gangguan pencernaannya tuh..... mudah kan!
Lalu kenapa kentut bau dan makanan pemicu orang kentut ?
Penyebab kentut bau begini ceritanya, saat orang kentut, gas yang dikeluarkan terutama mengandung gas nitrogen dan karbon dioksida. Gas lainnya antara lain : oksigen, hidrogen, methana, dan lain-lain. Melalui pemeriksaan berkelanjutan dari para ahli, penyebab kentut bau telah diketahui berasal dari gas kentut yang mengandung sulfur seperti hidrogen sulfida, dimethyl sulfida dan methanethiol. Disamping itu penyebab kentut bau juga berasal dari bakteri mikroflora yang ada dalam usus serta adanya feses (e..ek.) yang tertahan di dalam rektum.
Makanan pemicu orang kentut yang dapat meningkatkan produksi gas dalam usus, makanan tersebut diantaranya yang banyak mengandung polisakarida terutama oligosakarida, seperti ubi jalar, kacang-kacangan, aneka produk susu, bawang putih, daun bawang, , gandum, ragi yang terdapat dalam roti, lobak dan sebagian aneka sayuran.
Bagaimana dengan suara kentut alias bunyi kentut. Kenapa ada suara kentut? Beda-beda lagi. Ada yang keras, lembut, sampai ada yang nyaris tak terdengar ...he..he..he...
Kronologinya begini, kentut akan dikeluarkan lewat anus secara tidak sengaja pada saat tekanan dalam rektum lebih besar dibandingkan dengan kekuatan sphincter anus, contohnya pada saat batuk atau bersin bahkan saat orgasme dapat secara sengaja atau tidak sengaja meningkatkan tekanan rektum serta mengurangi tekanan spincter anus sehingga akhirnya orang kentut. Keluarnya gas melalui sphincter anus biasanya akan menimbulkan suara yang khas akibat adanya getaran atau vibrasi atau akibat gerakan saat menutup pantat. Suara kentut yang terjadi akan beragam atau bervariasi, tergantung kekuatan sphincter anus tadi, besarnya kecepatan pelepasan gas kentut dan faktor-faktor lain seperi air termasuk kondisi lemak pada tubuh. Jelas kan...
Demikian uraian soal suara kentut dan penyebab kentut bau. Jika kentut anda sudah aneh, tidak kentut atau kentut berlebihan! Segeralah periksakan diri ke dokter!