Membaca Pikiran Orang dari Cara Berjalan


Gerald I. Nierenberg dan Henry H. Calero mengemukakan bahwa kita dapat mengetahui cara membaca pikiran orang lain dari cara ia berjalan. Semua orang memiliki cara berjalan sendiri yang membuatnya mudah dikenali oleh rekan-rekannya.
Beberapa karakteristik semacam ini disebabkan oleh struktur tubuh, tetapi cara melangkah, panjang langkah, dan sikap tubuh sepertinya berubah-ubah seiring dengan emosi. jika seorang anak sedang bahagia, dia bergerak lebih cepat dan kakinya terasa sangat ringan. Jika tidak, bahunya terkulai, dan dia berjalan seolah‑olah sol sepatunya terbuat dari timah atau bahan yang berat. Cara jalan seorang anak muda digambarkan dengan baik oleh Shakespeare dalam Troilus and Cressida: "Seorang pemain yang sombong, kesombongannya terlihat dari cara jalannya."
Pada umumnya, orang dewasa yang berjalan cepat dan mengayunkan tangannya dengan bebas cenderung merupakan orang yang berorientasi pada tujuan dan dengan sigap akan mengejar cita-citanya, sedangkan orang yang kebiasaannya berjalan dengan kedua tangannya di dalam saku, bahkan saat cuaca panas sekalipun, cenderung merupakan orang yang kritis dan suka kerahasiaan. Orang semacam ini biasanya berperan dengan baik sebagai devil's advocate karena ia suka menjatuhkan orang lain.


Berikut ini ada 4 model berjalan yang dijelaskan dalam buku How To Read a Person Like a Book. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara membaca pikiran orang lain lewat cara berjalannya.

Saat orang merasa kesal mereka akan meremas tangan di dalam saku, terkadang menatap ke atas atau melihat ke arah yang mereka tuju. Merupakan hal yang biasa jika Anda melihat seseorang dalam keadaan ini berjalan di pinggir jalan dengan mata yang menatap apa saja yang terbentang di depannya (lihat gambar 1). Ada kisah tentang seorang pendeta yang melihat seseorang di suatu pagi dan merasa iba pada orang itu, kemudian ia memberikan dua dolar kepada orang tersebut dengan mengatakan "Jangan pernah putus asa." Pagi berikutnya pendeta tersebut kembali bertemu orang yang sama, kali ini ia menghampiri dan memberikan empat puluh dolar sambil berkata "Jangan pernah putus asa untuk menang dan bayar dua puluh banding satu."


Orang yang berjalan dengan tangan di Pinggang (lihat gambar 2) lebih menyerupai pelari cepat dibanding pelari jarak jauh. Dia akan menempuh jarak terpendek dalam waktu secepat mungkin untuk meraih tujuannya. Ledakan energinya yang tiba­-tiba sering kali diikuti dengan kelesuan saat orang tersebut merencanakan langkah selanjutnya yang lebih menentukan. Mungkin tipe pejalan kaki seperti ini yang paling terkenal adalah Sir Winston Churchill. Cara berdirinya menunjukkan karakteristik yang sama dengan dirinya, sebagaimana tanda "V untuk Victory."


Orang yang menghadapi sebuah masalah akan sering mengambil sikap memusatkan pikiran yang diisyaratkan dalam cara berjalannya, seperti: kepala tertunduk, tangan terlipat di belakang (lihat gambar 3). Langkah mereka sangat lambat dan mereka dapat berhenti sejenak untuk menendang kerikil atau bahkan membungkuk untuk membalik secarik kertas dan meninggal­kannya di tanah. Mereka seperti bicara pada dirinya sendiri, "Ayo melihat masalah ini dari segala sisi."


Puas terhadap diri sendiri, termasuk tipe orang yang agak angkuh dan cara berjalannya seperti Benito Mussolini yang begitu terkenal (lihat gambar 4). Cara berjalannya: dagu naik, lengan terayun, kaki agak kaku, langkahnya begitu tenang dan berhati­-hati, seolah-olah sudah direncanakan untuk mempengaruhi.


"Menentukan langkah" adalah sebuah aktivitas bagi para pemimpin yang mengharapkan para bawahannya tetap berada tepat di belakang mereka dan membentuk formasi seperti anak bebek yang mengekor induknya. Ini adalah tanda kesetiaan dan ketaatan para pengikutnya. Dalam setiap lingkungan, pemimpin selalu menetapkan langkah. Pengamatan sederhana mengenai hal ini telah menyediakan beribu salinan bagi para kriminolog mengenai kepemimpinan Soviet dan bagi FBI berupa informasi yang bernilai mengenai posisi seseorang di dalam kelompok Mafia. Aktivitas menetapkan langkah juga dapat menolong jika Anda memilih untuk berhubungan dengan pemimpin dari setiap organisasi.


Demikian cara membaca pikiran orang dari cara berjalan. Artikel ini adalah hasil terjemahan dari Buku How To Read a Person Like a Book yang ditulis oleh Gerald I. Nierenberg dan Henry H. Calero dan diterbitkan oleh Simon & Schuster Inc., New York


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel